Kamis, 30 April 2009

NOSTALGIA WAYANG KULIT



Budaya warisan leluhur satu ini bagi anak-anak di pelosok desa di Kabupaten Wonogiri merupakan hiburan favorit yang selalu diburu untuk di tonton.Bagi pembaca exs,bocah wonogiri di tahun 70an, mungkin masing-masing banyak memiliki cerita unik tersendiri bagaimana serunya nonton wayang kulit.Pengaruh alam yang masih asri dengan hamparan sawah membentang dan sungai meliuk bak ular lare angon,membuat gema suara pertunjukan wayang kulit memantul begitu jauh hingga belasan kilometer.Di tahun itu kami punya geng anak pemburu wayang ,jauh sebelum muncul istilah laskar pelangi.Memburu pertunjukan wayang untuk mencari nasehat filosofi kehidupan yang terkandung di dalamnya.Rela berjalan kaki belasan kilometer, menyusur jalan setapak dan aliran sungai dengan sarung kebesaran ala Unyil dan Obor bambu di tangan. Kebersamaan itu begitu indah. Tidur di tegalan, jajan bongko pecel, duduk di belakang layar sambil tangan merogoh sajen dan makanan di depan pak Dalang..!!Pekerjaan iseng untuk melawan rasa kantuk.Kecintaan yang luar biasa terhadap budaya untuk bocah-bocah usia 7 s/d 12 tahun saat itu.Apakah kejayaan wayang kulit masih bisa terulang di abad ini??.Tanyakan rumput yang bergoyang,Kata Ebiet.G.Ade.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar